Showing posts with label sisa giling tapioka. Show all posts
Showing posts with label sisa giling tapioka. Show all posts

Wednesday, May 1, 2013

ONGGOK, DARI LIMBAH MENJADI PELUANG BISNIS

Onggok adalah sisa giling tapioka yang berasal dari singkong atau ubi kayu. Dalam Bahasa Jawa seringkali disebut Gaber. Ada 2 (dua) jenis onggok yang lazim beredar yaitu onggok kering dan onggok basah.

Sebenarnya pada awalnya onggok ini adalah barang sampah karena merupakan limbah dari sisa giling pabrik-pabrik tapioka atau pabrik aci yang kebetulan banyak terdapat di daerah saya. Apalagi ditambah dengan bau yang ditimbulkan dari onggok yang basah sangat menyengat hidung dan tidak mengenakkan. Seiring perkembangan kebutuhan manusia akan bahan pengganti pakan ternak dan bahan baku lainnya, maka jadilah onggok menjadi sumber penghasilan tambahan yang menjanjikan bagi para pelaku usaha di bidang ini.

Beberapa fungsi onggok basah adalah sebagai bahan tambahan pakan untuk ternak sapi, babi, ataupun ternak-ternak lain yang mulai kesusahan mencari hijauan pakan terutama di musim kemarau. Karena harganya relatif terjangkau jadilah onggok basah sebagai pakan ternak alternatif.

Onggok yang dijemur pun menjadi onggok kering yang tentunya harga jual lebih tinggi dari onggok basah karena melalui proses jemur matahari dan sangat tergantung pada cuaca. Sedangkan teknologi untuk pengeringan onggok sementara adalah menggunakan oven pemanas yang harganya sangat mahal. Sebab itu peng-oven-an onggok jarang dilakukan karena cost yang terlalu tinggi. Hasil pengeringan paling bagus adalah dengan jemur matahari.

Fungsi onggok kering antara lain sebagai bahan baku Saus, bahan baku obat nyamuk, bahan perekat lem kertas, campuran kecap, dan lain-lain. Di musim panen singkong kondisi harga onggok pun menyesuaikan kondisi pasar yaitu relatif stabil rendah karena ketersediaan bahan baku yang banyak. Tetapi di luar musim panen singkong harga onggok relatif tinggi karena produsen relatif kesusahan mencari singkong yang merupakan bahan utama tapioka. Sedangkan onggok ada setelah singkong itu digiling menjadi tapioka. Hasil sampingan itulah yang kemudian menjadi onggok.

Daerah penghasil onggok terbesar di Indonesia adalah di Propinsi Lampung, disusul di Jawa yaitu Kabupaten Pati, Kabupaten Purbalingga, Ajibarang, Wonogiri, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan daerah-daerah lainnya. 

Silahkan ditambahkan di kolom komentar apabila ada tambahan informasi agar lebih bermanfaat dan memudahkan bagi pembaca yang lain. Terimakasih.

SEMOGA BERMANFAAT